salam

Pages

Selasa, 23 April 2013

LAPORAN STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN II (EMBRIO KELINCI)



BAB I

PENDAHULUAN

1.1  latar belakang
Setelah inti sel spermatozoa bersatu dengan inti sel ovum, maka terjadilah sel baru yang bersifat di ploid. sel ini di sebut gamet satu sel = konseptus atau sering pula di sebut embrio. zat-zat yang yerdapat di ampula, yang di hasilkan oleh-oleh dinding sel ampula, yaitu, bicarbonate, pyruvate, oxygen dan sebagai nya yang dapat merangsang pergerakan spermarozoa sebelum terjadinya fertilisasi, ternyata sangat di perlukan untuk pertumbuahan konseptus

Berbeda dengan embrio katak ayam. seluruh tahap perkembangan kelinci terjadi di dalam tubuh induk. mengawinkan kelinci mudah di lakukan, dan masa kehamilan kelinci tidak terlalu lama sehingga dapat di lakukan dan dalam praktikum. Mengawinkan kelinci dan mengamati perkembangan embrio yang terbentuk merupakan bakal yang penting dan di perlukan unutk mendasari penelitian mahasiswa di bidang embriologi mamalia 

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara mengawinkan dan memelihara kelinci ?
2.      Bagaiamna perkembangan embrio kelinci secara morfologi selama periode kehamilan ?

1.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui cara mengawinkan dan memelihara kelinci
2. Untuk mengetahui perkembangan embrio kelinci secara morfologi selama periode kehamilan




BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal dari perkembangan. Dalam organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika sebuah sperma membuahi sebuah ovum, hasilnya adalah sebuah sel yang disebut zygot yang memiliki seluruh DNA dari kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewa, dan beberapa protista, zygot akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan organisme multisel. Hasil dari proses ini disebut embrio. Dalam hewan, perkembangan zygot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang dikenal sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis.

Sel ovum pada bebagai mamalia, selalau lebih besar dari pada sel biasa. Pada sapi ukuran tersebut mencapai kebesaran 200 mikron, sedang kepala spermatozoa masuk dalam tubuh sel ovum dan bersejiwa, sel ovum tidak bertambah besar : sebab segera setelah sel spermatozoa masuk, terjadilah pengkerutan dan keluarnya cairan dari dalam sel yang di ikuti oleh terlepasnya polar bodi yang terakhir dari sel ovum. Pertumbuhan embrio yang di mulai dengan membelah diri dari satu menjadi dua sel dan seterusnya tidak berubah besarnya seluruh embrio, sebab pembelahan dan pertumbuhan ini terjadi zona pellucida dan sel-sel yang terbentuk makin lama makin mengecil (partodiharjo, 1992).

Blastulasi di mulai di dalm uterus, ketika morula sudah terdiri atas 32-64 sel. Di antara sel-sel morula terbentuk rongga yang di sebutkan Blastocoel. Kelompok sel-sel pada kutub animal di sebut Inner Cell Mass, akan berkembang menjadi embrio selanjutnya. Lapisan sel-sel tunggal yang mengelilingi blastocoel di sebut trofobals, akan berkembang selapu-selaput ekstraembrio. Balstula mencit dan mamalia yang lain di sebut blastokista. (Munhtaromah, 2007).

Plasenta adalah organ sementara dan merupakan tempat berlangsungnya pertukaran fisiologik antara ibu dan fetus. Ia terdri atas bagian fetus (korion dan bagian ibu (desidua basalis). Plasenta adalah satu-satunya organ yang terdiri dari atas sel-sel yang berasal dari dua individu berbeda. Karena embrio dan ibu mewakili konstitusi genetik yang berbeda., maka seharusnya terjadi serangan imunologik oleh organisame ibu terhadap embrio asing itu. Mengapa hal ini ini tidak terjadi masih perlu di selidiki (L. carlos dkk1998).

Selama kehamilan, sel-sel dari stroma jaringan ikat desidu basalis dan sedikit sel dari desidu parietalis dan desidu kapsularis membentuk sel-sel dasidua. Sel-sel ini besar dan memperlihatakan ciri sel pembuat protein; mereka membuat prolaktin dan senyawa lain yang secara biologis akif. Pada akhir kehamilan cukup bulan, plasenta berbentuk cakram. Tali pusat biasanya muncul di pusat lasenta dan menghubungkan sirkulasi fetus dan sirkulasi plasenta. (Robbert O,1998 ) .

 BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Struktur Perkembangan Hewan II mengenai Embrio kelinci dilaksanakan pada hari jumat tanggal 22 Juni 2007 di Laboratorium Biologi Universitas Islam Negeri Malang.
3.2 Alat
·         Papan seksi
·         1 set alat bedah
·         kaca pembesar
·         Pisau
3.3 Bahan
·         Kelinci betina
·         Klorofom
3.4 Cara kerja
1.      Mengwinkan kelinci betina dengan kelinci jantan
2.      Mengamati adanya sumbat vagina pada keesokan haringya
3.      Memlihara kelinci hamil
4.      Melakukan pengamatan morfologi embrio, keadaan plasenta dan selaput
      amnionya


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada Praktikum Struktur Perkembangan Hewan II mengenai Embrio kelinci yang dilaksanakan pada hari jumat tanggal 22 Juni 2010 di Laboratorium Biologi Universitas Islam Negeri Malang diperoleh hasil sebagai berikut


Embriologi Kelinci















Keterangan
1.      Mata
2.      Mulut
3.      Kuku
4.      Jari
5.      Telinga

4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan di atas, di peroleh pembahasan sebagai berikut :
Pada pengamatan embrio kelinci masih umur 10 hari, itu di dapat embrio masih kecil dan sekecil jari jempol dan organ yang terliahat kepala, badan ekor, dan kaki depan, dan kaki belakang nampak nya belum terbentuk , hal ini sesuai dengan pendapat (Partodihardjo, 1992). Yaitu pada waktu embrio sampai ke uterus, cairan uterus mempunyai komposisi kimia yang berlainan dengan komposisi cairan ampula atau isthmus. Ini membuktikan pula bahwa embrio pada wktu muda (2 sampai 16 sel) memerlukan medium pertumbuhan yang khusus untuk morula, sebab kalau embrio sampai ke dalam uterus belum berbentuk morula maka embrio ini akan mati.

Pembelahan sel berlangsung terus. Pada waktu jumlah sel dalam zona pellucida mencapai 32 buah, embrio ini di sebut Morula. Cairan mulai terlihat terkumpul di antara beberapa sel dalm tubuh morula. Ruangan ini di sebut Blastocoel, sedang embrio kini di sebut blastocyte. Jika balstocoele telah terbentuk maka tubuh embrio seolah-olah terbagi dua, karena ada bagian sel yang tumbuh membentuk sel-sel tipis di bagian permukaan, yang menyelubungi hampir seluruh tubuh blastocoele. Bagian yang menyelubungi ini di sebut trophoblast, sedang bagian yang di selubungi di sebut Inner sel mass (masa sel bagian dalam). Dalm pertumbuhan selnajutunya trophoblst akan tumbuh menjadi plasenta. sedangkan masa sel bagian dalm tumbuh menjadi makhluk baru yang akan lahir. kecepatan tumbuh embrio bebrapa jenis mamlia (Villee, A. dkk.1999).

Pada waktu embrio masih dalam keadaan 2 sampai 8 sel, belum ada pembagian tugas untuk tiap-tipa sel. Tiap sel masih mungkin untuk tumbuh menjadi individu baru. Hal ini telah di buktikan oleh beberapa peneliti misalnya Ann Mc Laren dari inggris, yang telah membelah embrio mencit yang baru terdri ari 4 sel, menjadi dua. Tiap-tiap belahan kemudian di tanam dalam ampula dari 2 ekor tikus dn masing-masing belahan ternyata tumbuh menjadi janin dan lahir (Saktiyono. 1999).

Belahan embrio yang berasal dari individu putih akan tetap mempertahankan warna putih, demikian pula embrio yang berasal dari individu yang berwarna hitam. Hingga individu yang terjadi mempunyai warna sebelah putih dan sebelah lagi hitam  (Partodihardjo, 1992).

Umur kesuburan spermatozoa, ova dan tingkat pertumbuhan embrio]
(Partodihardjo, 1992)


Spesies
Umur kesuburan sperma & Ova dalam jam

Umur embrio setelah ovulasi dalam hari

sperma
Ovum
2 sel
8 sel
Masuk uterus
Blastocyst
Lahir


Sapi
30-48
8-12
1
3
3-3½
7-8
275-290


Kuda
72-120
6-8
1
3
4-5
6
335-345


Manusia
24-48
6-24
2-3
4
252-274


Mencit
10-13
6-15

3
29-20


Kelinci
30-36
6-8

3
4
30-32


Tikus
12-14
8-12
3
4
30-22


Domba
30-48
16-24
1
3
6-7
145-155


Babi
24-48
8-10
14-16
2
1½-2
5-6
112-115





BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
ð  Pada waktu embrio masih dalam keadaan 2 sampai 8 sel, belum ada pembagian tugas untuk tiap-tipa sel
ð  Belahan embrio yang berasal dari individu putih akan tetap mempertahankan warna putih
ð  Pembelahan sel berlangsung terus. Pada waktu jumlah sel dalam zona pellucida mencapai 32 buah, embrio ini di sebut Morula. Cairan mulai terlihat terkumpul di antara beberapa sel dalm tubuh morula. Ruangan ini di sebut Blastocoel, sedang embrio kini di sebut blastocyte.
ð  pada waktu embrio sampai ke uterus, cairan uterus mempunyai komposisi kimia yang beralainan dengan komposisi cairan ampula atau isthmus. Ini membuktikan pula bahwa embrio pada wktu muda (2 sampai 16 sel) memerlukan medium pertumbuhan yang khusus untuk morula
ð  Plasenta adalah organ sementara dan merupakan tempat berlangsungnya pertukaran fisiologik antara ibu dan fetus. Ia terdri atas bagian fetus (korion dan bagian ibu (desidua basalis). Plasenta adalah satu-satunya oragan yang terdiri dari atas sel-sel yang berasal dari dua individu berbeda.


 DAFTAR PUSTAKA
Junqueira, carlos r dkk. tt. histology dasar. alih bahasa: jan tambayang. jakarta: egc
Muhtarromah, bayyinatul. 2006. panduan praktikum sph II. malang: universitas islam
                       negeri malang
Partodihardjo, soebadi. 1992. ilmu reproduksi hewan. jakarta: mutiara sumber widya.
Saktiyono. 1999. biologi seribu pena. jakarta: erlangga
Villee, claude. a. dkk.1999.zoologi umum. jakarta: erlangga


0 komentar:

Posting Komentar