salam

Pages

Senin, 12 Desember 2011

Vittariaceae

Klasifikasi Vittariaceae Vittariaceae dan adiantaceae adalah kelompok yang mempunyai kekerabatan dekat dengan pteridaceae bagian phylogeny molecular mempunyai kesamaan dengan klasifikasi tradisional dari Kramer,yang menjadi dasar analisis phylogeny dari rbcL DNA sequences dan karakter morfologi,ditemukan bahwa vittaria dan antrophyum, terbukti polyphyletic dan paraphyletic yang menjadi dasar dari analisis phylogeny(zhang chung,2003). sedang klasifikasi dari vittariacea adalah sebagai berikut: kingdom : Plantae  Divisio : Polypodiophyta Subdivisio : Polypodiophytina Classis : Polypodiopsida Subclassis : Polypodiidae Ordo : Parkeriales Familia : Vittariaceae Genus: vittaria (www.eFloras.org) Deskripsi morfologi organ Vittariacea Marga vittaria memiliki cri-cri morfologi sebagai berikut : Akar pendek dan merambat terdapat satu kumpulan akar dan banyak daun palem yang menutupinya,daun tersebut terselaputi rapat dengan scales clhatrate.daun palem tersebut berbentuk linier,sederhana,keseluruhan bagianya kasar,costa pada pucuk berbeda dari daun palem,dengan beberapa percabangan yang terdapat di bagian samping pembuluh angkut terdapat areoles yang dimasukkan pada bagian dari veinlets: sori terdapat pada bagian baris tunggal yang ada pada masing-masing sisi dari costa, di bagian belakang atau pada sisi marginal: paraphyses biasanya berlimpah-limpah.,sejumlah 80 spesies biasanya telah dicirikan, meskipun begitu beberapa dari spesies tersebut belum dapat terdefinisikan secara secara sempurna dan dengan usaha yang keras mendiagnosa susunan dari daun palem.dasar klasifikasi dari spesies asia telah ditemukan oleh ching.(iwatsuki.K dan E.tagawa, 1979) Sistem reproduksi (spora dan gamet) Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan seksual pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut. Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). Pada tumbuhan paku, generasi sporofit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya. Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit (sporogonium) yang terletak di daun atau di batang. Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n). (Windham, M. D.,dan G. Yatskievych. 2003) Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi, yaitu anteridium dan arkegonium, atau satu jenis alat reproduksi, yaitu anteridium saja atau arkegonium saja. Arkegonium menghasilkan satu ovum yang haploid (n). Anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagelum yang haploid (n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n). Metagenesis tumbuhan paku dapat dilihat melalui bagan metagenesis tumbuhan paku. (Windham, M. D.,dan G. Yatskievych. 2003) Sedang menurut Yatskievych(2002),menyatakan bahwa siklus Pteridophytes pada umumnya ada dua yakni generasi–sporophyte dan gametophyte– dengan tahapan sporophyte yang lebih lama. Nonvascular menanam seperti lumut dan liverworts juga mempunyai suatu pertukaran generasi,tahap yang dominan dalam tumbuhan ini adalah tahap gametofit. Di dalam benih tertanam gametophyte tidak lagi bebas tetapi sudah ada dalam jaringan tisu pada sporophyte yang progresif pengurangan ukuran melalui berbagai penggolongan gymnosperm. seperti yang ada pada tumbuhan berbunga( angiosperms) gametophyte generasi dikurangi menjadi hanya beberapa sel di dalam kecambah butir tepung sari dan ovules
Kunci identifikasi dari masing jenis.(iwatsuki.K dan E.tagawa, 1979) : 1.sory terletak di tepi atau hampuir di tepi2.costa pipih atau terdapat di atas,lebar daunnya mencapai 2 cm. 3.costa pipih atau susah terlihat karena terdapat dibawah. 4.Daun panjangnya mencapai lebih dari 20 cm dan lebarnya 2.5 mm. 5. Daun panjangnya mencapai lebih dari 40 cm dan lebarnya 0.5-2.5 cm.sori terbenam dalam dua lipatan ditepi.midrib kurang lebih terdapat di atas yang berbeda. V.elongaia 5.Daunnya panjangnya sampai 40 cm,lebar 2.5-6mm.sori sebagian di tepi,terbenam di bagian lipatan,midrib susah terlihat karena terdapat dibawah. V.ensiformis 4.daun panjangnya 3-12cm,lebar sampai 2mm. V.sikkimensis 3.costa kurang lebih berbeda terdapat dibawah. 6.daun panjangnya 10-25cm,lebar2-3mm V.angustifolia 6.daun panjangnya mencapai 80cm,dan lebarnya 1 cm V.flexuosa 2.costa benar-benar terangkat ke atas.lebar daun biasanya lebih dari 3cm.V.scolopendrina 1 sori intramarginal,pendek,lebar daun biasanya lebih dari 2 cm (except v.taeniophylla) 7.akar coklat ke hitaman,subulate,setose terletak di tepi.di luar tepi daun terdapat lebih sedikit Sori lebar 1,2mm. 8.panjang akar mencapai 7mm,coklat kehitam-hitaman lebih sedikit hitam.panjang stipe sekitar 15 cm V.amboinensis  8.panjang akar 9-15mm,coklat keabu-abuan ,dengan bagian-bagian crisped,daun subsessile,stipe tidak jelas V.taeniophylla 7. akar tebal,crisped,hitam kecoklat-coklatan,hyaline,setose berada di tepi,tepi luar daun terdapat sori lebih dari 1,2mm lebar daun V.forrestiana Deskripsi jenis Beberapa deskripsi jenis dari vittaria menurut ( iwatsuki.K dan E.tagawa, 1979) : 1.vittaria elongata akar pendek berserabut,daun kaku melekat pada bagian atas berjarak 1 cm,dengan diameter 3-5mm. stipe biasanya pendek tak jelas dari arah bawah daun hijau ke gelapan.daun linear,bermacam ukuran,lebar 0.5-2.3 cm panjang bisa mencapai 60cm dan bisa lebih.sori terletak di bagian lipatan pada tepi daun.

2.vittaria ensiformis akar pendek berserabut, langsing diameter 0.7-1.5,dilapisi dengan massa yang sangat rapat dari akar.stipe biasanya tidak jelas,bagiannya sedikit bersayap. Daun berbentuk linier antara 40 dan 2.5-6mm, sori terdapat di bagian dalam pada tepi daun. Biasanya ada pada sepanjang tepi daun. 3.vittaria scolopendrina akar pendek,berserabut,diameter sekitar 4mm,daun tertutup dan tegas. Daun sessile,sekitar 80 sampai 3cm,sori beralur dangkal hanya dibagian tepi. 4vittaria forrestiana akar pendek berserabut,diameter sekitar 3.5mm,akar tegak rapat dan daun tertutup.stipe pendek bila ada,bagiannya bersayap, tidak begitu terlihat dari bagian bawah daun,gelap dibagian dasar.daun linear-lanceolate,1/3 dari bagian ujung daun.sori superficial,di bagian baris tunggal pada costa. 5 vittaria taeniophylla serupa dengan V.amboinensis tapi berbeda dari bagian akar yang mencapai 15 dengan 0.7mm,coklat keabu-abuan,tampak clathrate, tipis,bagian pucuk crisped,stipe tidak tampak. Manfaat Menurut hariyadi (2000), Tumbuhan paku banyak memiliki jenis-jenis yang penampilannya menarik sehingga dapat di manfaatkan sebagai tanaman hias.beberapa jenis tumbuhan paku dapat juga dimanfaatkan sebagai sayuran untuk keperluan pengobatan digunakan sebagai bahan kosmetik. Daftar pustaka Farrar, D. R. 1974. Gemmiferous fern gametophytes---Vittariaceae. Amer. J. Bot. 61: 146--155.http:// www.eFloras.org/index.html Hariyadi,bambang.2000.sebaran dan keanekaragaman jenis tumbuhan paku dibukit sari,jambi.tesis tidak di terbitkan.Bandung:program pasca sarjana institut pertanian bogor
Iwatsuki k. dan M. tagawa.1979.flora of Thailand volume 3 part 2.bangkok:supita techathada Windham, M. D., AND G. Yatskievych. 2003. Chromosome studies of cheilanthoid ferns (Pteridaceae: Cheilanthoideae) from the western United States and Mexico. American Journal of Botany 90: 1788–1800 Yatskievych, George. 2002. Pteridophytes (Ferns). Missouri Botanical Garden, St Louis, MO, USA ENCYCLOPEDIA OF LIFE SCIENCES page 1. Zhang chun,xian.2003.New combinations in haplopteris(pteridophyta:vittariacea).ann.bot. fennici 40:459-461

0 komentar:

Posting Komentar